Bu Minah, Janda Montok yang Menginap Dirumahku
 |
| Bu Minah, Janda Montok yang Menginap Dirumahku
karturejeki.info - Peristiwa ini terjadi beberapa bulan yang lalu. Sabtu malam yang cerah aku terpaksa mununggu rumah sendirian. keluarga semua pergi ke Jakarta menghadiri acara pernikahan saudara sepupuku.
Aku prkrnalkan diri dulu. namaku Reno, 28 tahun. Tampangku biasa biasa aja. Dengan kulit sawo matang, tinggi 170 cm dan berat 70 kg.
Aku bekerja di satu perusahaan swasta di kotaku. Aku tinggal di kota bagian Barat Pantura Jawa Tengah.
Sabtu malam itu tidak seperti biasanya. Teman-temanku yang sebagian jomblo tidak keliatan batang hidungnya. Aku yang nungguin rumah sendirian akhirnya hanya bisa duduk sambil menghisap rokok di teras depan rumah sendirian.
Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Rasa kantuk sudah mulai menyerang. Aku pun bergegas masuk ke dalam rumah. Begitu tanganku hendak meraih gagang pintu, aku di kejutkan dengan suara becak yang direm mendadak. Spontan aku liat apa yang terjadi.
Ternyata seorang wanita kira2 38 tahunan turun dari becak kemudian membayar ongkos ke abang becak. Aku masih terpaku melihat apa yang akan dilakukan oleh wanita dengan kulit sawo matang dan berwajah sensual itu.
"Permisi..." suara lembutnya membuyarkan lamunanku. "Eh...Iya, Bu..." jawabku.
"Pak Atmonya ada?"
Aku jadi bingung karena nama orangtuaku bukan Atmo. Dengan cepat aku baru sadar kalau rumah yang aku tempati sekarang, dulunya adalah rumah pak Atmo yang sekarang sudah pindah ke kota Jawa Tengah bagian Selatan.
Akhirnya aku jelaskan padanya tentang keadaan saat ini. Dia pun bingung hendak kemana. Karena tidak ada sanak sodara di kota ini. Kemudian aku persilahkan masuk wanita itu ke dalam ruang tamu. Setelah melalui percakapan singkat dapat kuketahui kalu wanita itu bernama Tuminah, sepupu Pak Atmo dari Bayolali. Dan dia menjanda selama 10 tahun semenjak kematian suaminya.
Mengetahui hal itu Bu Minah jadi salah tingkah sambil tersenyum penuh arti. Akhirnya Bu Minah setuju untuk bermalam di rumahku.
Aku persiapkan kamarku untuk tidur Bu Minah. Tak lupa aku buatkan teh panas untuk menyegarkan tubuhnya. Kemudian aku persilahkan Bu Minah untuk membersihkan badan dulu di kamar mandi.
Aku menunggu sambil menonton tv di ruangan tengah.
"Mas Reno...." aku di kejutkan panggilan Bu Minah dari kamar mandi.
"Iya Bu...Ada apa?" aku bergegas menuju kamar mandi.
"Ibu lupa tidak bawa handuk, ibu boleh pinjam handuk Mas Reno?"
"Boleh kok Bu, saya ambil sebentar ya Bu.."
"Ini Bu handuknya" sambungku. Perlahan pintu di buka oleh Bu Minah.
Aku sodorkan handuk ke tangan Bu Minah yang menggapai dari balik pintu.
Tak ku sangka sodoranku terlalu keras sehingga mendorong pintu terbuka lebar hingga badanku terhuyung ke depan ikut masuk ke kamar mandi.
Aku menubruk Bu Minah, tanganku memeluk tubuh Bu Minah yang lagi Bugil agar akau tidak jatuh.
Bu Minah pun memeluk tubuhku erat erat agar tidak terpeleset.
"Aahh...", Bu Minah menjerit kecil. aku rasakan buah dada Bu Minah yang besar itu dalam pelukanku. Penisku langsung berdiri.
"Aacchhh...sungguh nikat sekali," batinku karena aku baru pertama kali memeluk wanita dalam keadaan telanjang.
"Burung Mas Reno nakal..." katanya manja sabil merogo penisku dari balik celana training yang aku pakai.
Di elus dan dikocoknya perlahan penisku.
"Oouuughhh..." aku hanya bisa mendesah.
"Burung Mas Reno besar sekali..." aku tidak tahu dengan panjang 16 cm dan diamete 4 cmn itu penisku termasuk besar, Entahlah mungkin Bu Minah sebelumnya hanya tahu penis dibawah ukuranku.
"Mmmhhh... enak banget Mas..."
Tangan kiriku langsung turun ke Vaginanya yang mulai basah itu. Aku gesek-gesek dengan jariku dan kumainkan klitorisnya...
"Masss..." hanya itu yang bisa Bu Minah ucapkan dengan mata yang sayu sementara tanganya masih mengocok penisku dengan pelan.
"Mas...Mas Reno... aku wis ora kuat..." suaranya parau.
"Masukin sekarang ya Mas..."
Aku bingung karena aku belum pernah ML sebelumnya. Dengan malu aku pun beranikan diri bertanya.
"Bu, caranya gimana?"
Bu Minah tersenyum genit.
"Oh Mas Reno masih bujang tong-tong to?" kemudian Bu Minah membalikan badanya dengan berpegangan pada bak mandi mengambil posisi nungging.
"Sini Mas Reno biar aku bantu..." Bu Minah yang mengerti keadaan langsung menyambar batang penisku kemudian diarahkan ke lubang Vaginanya.
Kepala penisku menyentuh bibir Vaginanya. Oouugghh... sungguh nikmat yang luar biasa...
Kemusian akau dorong penisku ke dalam Vagina Bu Minah.
"Mas... pelan-pelan. aku sudah lama tidak kaya gini..."
Bu Minah memaju mundurkan pantatnya berulang ulang.
Dan... Slleeepppp... penisku seperti tertelan semuanya oleh Vagina Bu Minah.
"Oouugghhh... Mas.... mmmnnnn..." hanya itu yang keluar dari mulut Bu Minah.
Dan belum ada 30 kocokan, aku merasa akan memuntahkan spermaku.
"Bu... aku mau keluar..." aku percepat sodokan-sodokan penisku ke vagina Bu Minah.
Melihat goyangan pantat Bu Minah yang erotis itu aku semakin tidak sanggup menahan laju spermaku. Aku percepat sodokanku... dan....
"Crrooottt....Crrrooottt....Crrrooottt...." penisku menyemburkan sperma sebanyak 15 kali ke vagina Bu Minah.
"Ooohhh...." aku terkurai lemas. aku peluk tubuh Bu Minah dari belakang dan ku remas payudaranya yang besar walau sedikit agak kendur. Sementara penisku masih tegak tenggelam dalam vagina Bu Minah yang enak itu.
"Mas Reno..." Bu Minah lirih memanggilku.
"Udahan dulu ya Mas..., aku capek banget. aku mau istirahat dulu". aku bisa memahami kondisi Bu Minah setelah melakukan perjalanan panjang.
Akhirnya aku tidur bareng Bu Minah di kamarku. Dan tentunya masih ada kejadian kenikmatan yang kami lakukan berdua setelah itu.
Nanti akan aku ceritakan buat pembaca semua.
Bu Minah, Janda Montok yang Menginap Dirumahku By karturejeki.info
KARTUREJEKI.COM SITUS AGEN POKER DOMINO CAPSA DAN ADUQ ONLINE TERPERCAYA INDONESIAAGEN POKERBANDAR KIUAGEN DOMINOBANDAR SAKONG |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar